Assalamualaikum Wr. Wb.
Sebelumnya, perkenalkan saya salah satu kader Rayon PMII AL-HADDAD. Sebagai kader pmii, maka patutlah kita mempertahankan idealisme nilai-nilai moral dan Intelektual dimana sebagai kader pergerakan harus mampu menghadapi persaingan serta mampu menjawab tantangan zaman. Bukan tidak mungkin 10 tahun mendatang, PMII bukan organisasi yang dibutuhkan jikalau anda masih ribut dan geger hanya tentang itu itu saja, tanpa memikirkan ataupun merumuskan jawaban akan perubahan sosial maupun kemajuan teknologi.
Sejauh ini, sampai dimanakah anda berproses. Atau mungkin malah tidak menemukan apa yang anda cari diawal sebelum mengucap baiat. Sebagai manusia adalah suatu hal yang normal jika kecewa ketika tak mendapat yang diinginkan, dan dalam tulisan ini tak ingin memperdebatkan itu. Tapi sebagai manusia yang berpikir seharusnya ada jalan keluar dari kebuntuan atau kejenuhan yang anda alami. Melihat kondisi saat ini, yang tidak memungkinkan kita untuk bertemu duduk melingkar membahas keluh kesah, harapan selalu ada, raga bisa dikurung tapi pikiran haruslah bebas dan terbuka. Kita sama-sama tahu bahwa teknologi selalu diupayakan untuk membantu manusia, yang dalam era ini bisa kita rasakan adalah tanpa bertatap muka secara langsung pun kita masih bisa melaksanakan perkuliahan, sidang online tapi apa dampak yang terjadi pada hal yang serba mudah ini pada sikap dan perilaku kita.
Bayangkan sepuluh tahun kebelakang, dimana teknologi tidak semaju ini, tapi pikiran dari kader aktivis maupun organisatoris tajam seperti bilah pedang, namun setelah sekian tahun sampai sekarang, yang menurut saya, analisis dan pemikiran makin tumpul dan omong kosong belaka. Jaman makin maju, namun adab hilang dari peradaban. Bayangkan juga, bagaimana anda mengalami proses kaderisasi dalam PMII dalam era ini, hal-hal kecil, detail-detail yang mempunyai visi misi pergerakan itu sendiri, sudahkah anda mengenal PMII itu sendiri?
Tulisan ini mengajak anda semua untuk sama-sama membuka pikiran dari rumah masing-masing mengenai proses kaderisasi yang sudah anda rasakan. Bisa dikatakan nantinya tulisan yang akan anda buat adalah contoh tulisan bebas namun mempunyai beberapa syarat. Diantaranya adalah opini dari anda semua mengenai contoh praktik kaderisasi yang memungkinkan untuk digunakan di dalam organisasi ini, meskipun sifat dari prespektif suatu opini adalah subjektif tapi kita sama-sama ingin anda semua dapat membedakan sifat praktis dan pragmatis terlebih dahulu, yang artinya dapat anda cari sendiri.
Lalu kemudian selain suatu cita-cita organisasi yang harus dicapai lewat kader-kadernya, lewat tulisan anda pula harus menyimpulkan suatu cita-cita pergerakan yang kolektif. Suatu cita-cita yang tidak klise sama sekali, dapat dilaksanakan, namun membawa suatu perubahan bagi organisasi, bagi kader-kader, dan diri anda sendiri.
Sebagai tambahan, saya ingin mengajak anda semua untuk proaktif, dan tidak menjadi kader yang aktif hanya dikandang, memakai baju kerja sebagai fashion, ikut organisasi dalam kampus sebagai ajang gengsi, mengikuti banyak organisasi dengan harapan agar kelak pengalaman itu dapat anda masukan dalam “resume”, belajar politik untuk mempolitik teman anda sendiri, bisa mengkrititik tapi hanya untuk menjatuhkan. Sejauh ini itu adalah pendapat saya terhadap keadaan kader saat ini, maka temukan solusinya mulai dari anda sendiri, jadilah kader yang berguna namun tak butuh dipuja.
Terimakasih
Wasalamualaikum Wr. Wb.
Penulis : Yayak Agung Kurniawan (Anggota AL-HADDAD 2013)
Editor : Damara Clarissa Yudha (Anggota biro hubungan dan organisasi AL-HADDAD)