Kopri, Kaderisasi, dan Pandemi

  • Share
IMG 20200628 WA0042

Malang (27/06) Persoalan kaderisasi dalam sebuah organisasi, tentu menjadi peran yang vital dalam pengamalan nilai-nilai yang termuat dalam sebuah produk hukum organisasi. Sebagaimana KOPRI PMII Sunan Kalijaga Malang yang menjadi wadah bagi pengembangan kader PMII putri, dalam momen yang begitu terbatas dapat melaksanakan jenjang kaderisasi formal Sekolah Kader Putri tahun 2020. Pandemi yang melanda hampir seluruh belahan bumi, berdampak pada aktivitas sosial masyarakat dalam tiap aspeknya. Pemanfaatan teknologi pun menjadi sarana utama agar aktivitas sosial tetap terhubung.

Dalam momen spesial pelaksanaan Sekolah Kader Putri (SKP) yang ke 6 tahun 2020 ini, pengurus KOPRI PMII Sunan Kalijaga Malang menggunakan metode daring agar tetap menjaga jenjang kaderisasi formal dapat terlaksana dengan mengangkat tema Optimalisasi Gerakan Kopri Berbasis Literasi Guna Membentuk Militansi Kader Putri”. Hal ini tentu sangat berbeda dengan pelaksanaan SKP pada tahun-tahun sebelumnya yang dilaksanakan secara forum terbuka. Demikian pula pada tahun ini, pengurus komisariat PMII Sunan Kalijaga Malang baru saja melaunching aplikasi Kaderisasi Liga 4.0 yang bertepatan Harlah PMII yang ke-60 sebagai gebrakan digitalisasi program di masa mendatang.

Tahun ini banyak sekali kejutan yang tak lain efek dari pandemi Covid-19, semuanya serba daring dari kegiatan perkuliahan di kampus hingga persoalan organisasi dalam pelaksanaan program kerja, tapi kami yakin optimisme sahabat-sahabati dalam berkhidmat di PMII tentu akan diberikan jalan kemudahan, ujar Liyah selaku Ketua KOPRI PMII Sunan Kalijaga Malang (26/06).

Antusiasme kader putri di tiap rayon fakultas cukup bersemangat dalam pelaksanaan SKP KOPRI yang ke 6 ini meskipun dilaksanakan secara daring. Tercatat tak kurang dari 35 peserta yang khidmat mengikuti SKP via daring sejak 21 hingga 24 Juni 2020. Sebelum pelaksanaan SKP, terlebih dahulu peserta mengikuti pretest melalui aplikasi LIGA 4.0, dilanjutkan dengan penyampaian materi melalui aplikasi Google Meet.

Adapun topik materi dalam pelaksanaan SKP tahun 2020 sebagai berikut, kelas virtual 1: Gender Multiperspektif, Gender Feminisme, dan Gender Mainstreaming, kelas virtual 2: Analisis Kebijakan Publik dan Komunikasi Publik, kelas virtual 3: Gerakan Perempuan Islam Aswaja dan Kepemimpinan Perempuan, dan kelas virtual 4: Analisis Kelembagaan KOPRI dan Pengembangan Organisasi.

Tak lupa pula para pemateri yang berkualitas dari alumni PMII Sunan Kalijaga yang kini berkiprah di lingkup regional maupun nasional, turut hadir mengisi pelaksanaan SKP tahun 2020 ini. Diantaranya yakni sahabati Dr. Nuril Mufidah, M.Pd (Dosen B.Arab Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang), sahabati Maratus Sholikah, S.E (Ketua KOPRI PMII Sunan Kalijaga Malang tahun 2016-2017), sahabati Hikmah Bafaqih, M.Pd (Ketua Fatayat NU Jatim tahun 2013-2017), dan terakhir sahabati Mufarrohah, S.Pd (Koor. Advokasi Kebijakan Publik PB KOPRI tahun 2005-2007).

Kader putri diharapkan mampu memahami wawasan mengenai gender, sebagai bentuk kesadaran pada isu-isu gender yang ada di organisasi PMII maupun di masyarakat, ungkap Nur Lailiyah selaku Ketua Kopri PMII Sunan Kalijaga. Lebih lanjut, Ketua Pelaksana SKP tahun ini juga mengungkapkan bahwa peserta diharapkan menjadi lebih peka terhadap isu gender yang ada di sekitarnya.

Dari beragam materi terkait yang diberikan saat SKP, selanjutnya peserta diharapkan lebih peka dan paham apa yang seharusnya dilakukan jika terjadi ketidaksetaraan gender di sekitarnya, seperti dengan memberikan pendapat solutifnya melalui tulisan, jelas Faizatunnisa Subaidi, Ketua pelaksana Sekolah Kader Putri.

Terkait konsep pelaksanaannya, keberadaan teknologi diintegrasikan secara maksimal mulai dari proses pendaftaran, seleksi sampai pelaksanaannya. Pengurus mengungkapkan bahwa proses seleksi tetap berjalan secara efektif terutama dengan adanya inovasi Liga Apps 4.0 yang merupakan produk inovasi dari PMII Sunan Kalijaga ini sendiri. Berbasis pada website, Liga Apps 4.0 yang merupakan open educational resources memungkinkan calon peserta untuk melakukan pre-test, post-test, dan jelajah materi dengan mudah dan efisien.

Salah satu pendaftar, Masruriah Umaroh, mengungkapkan dampak positif dari hadirnya inovasi ini. Keberadaan inovasi ini semacam gebrakan baru yang sangat solutif dan bermanfaat apalagi di kondisi saat ini. Cukup log in melalui website, saya bisa mempelajari materi disana dengan praktis sebelum mengikuti serangkaian tesnya, jelas mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UM ini.

Sedangkan untuk pelaksanaannya, SKP akan dilakukan melalui kelas virtual menggunakan Google Meet. Segala rencana dan konsep kegiatan telah dipersiapkan jauh hari. Harapannya SKP ke-6 akan berjalan lancar sampai di akhir agenda terlepas dari kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan tatap muka langsung.

Sebelum pelaksanaan SKP berakhir, terlebih dahulu para peserta mengumpulkan kegiatan study kasus untuk kemudian dilaksanakan posttest dan acara ditutup dengan sambutan ketua KOPRI PMII Sunan Kalijaga (sahabati Liyah) dan Ketua Komisariat PMII Sunan Kalijaga (sahabat Fitrah) serta Kopri Cabang Kota Malang.

Setelah proker ini selesai, peserta diharapkan mampu mengaplikasikan seluruh materi yg didapatkan dalam kehidupan ber-PMII dan bermasyarakat nantinya, jelas Nur Lailiyah di penghujung wawancara.

Pewarta: Margo Teguh. S
  • Share
Exit mobile version