Malang (01/03), Upaya membangun disiplin keorganisasian dengan pengenalan metode-metode kefasilitatoran, tentu sangat berguna bagi peningkatan kualitas kader PMII. Hal ini kemudian menjadi basis realitas untuk menyelenggarakan Training of Facilitator (TOF) yang termasuk bagian dari program kerja komisariat melalui bidang internal. Disiplin keilmuan menjadi seorang fasilitator tentu tidak mudah, karena hal tersebut perlu banyak ditopang oleh softskill seperti kepemimpinan dan manajemen forum. Selain harus menguasai materi yang akan disampaikan kepada peserta, seorang fasilitator perlu banyak mengenal metode-metode untuk menciptakan sebuah forum yang atraktif dan tidak membosankan. Sebagaimana dalam forum-forum diskusi, tentu hal pokok yang ingin dicapai harus terwujud dalam sebuah penyampaian materi. Bukan malah membuat para peserta tambah kebingungan setelah mengikuti forum diskusi. Oleh karenanya, skill seseorang ataupun kader PMII perlu untuk terus diasah agar terbiasa ketika menjadi seorang fasilitator.
Training of Facilitator diselenggarakan pada Sabtu, 1 Maret 2020 bertempat di Balai RW Gading Kasri, Malang. Antusiasme peserta dari tiap rayon cukup banyak untuk mengikuti acara hingga selesai. Terdapat 3 materi yang diberikan menyangkut kefasilitatoran dan di akhir terdapat pelatihan Satuan Acara Pelatihan (SAP) untuk membekali teknis-teknis pembuatan SAP yang baik dan benar. “Pembuatan SAP dapat pula semacam RPP untuk mengajar, tentu modal peserta cukup paham, hanya disesuaikan saja dengan konsep di PMII”, ujar Agus Alfayd selaku Wakil Ketua Bidang Internal PMII Sunan Kalijaga Malang. Bekal penting keilmuan terkait kefasilitatoran, tentu banyak berguna bagi para kader PMII dalam hal kedisiplinan dan profesionalitas diri nantinya.