Sekolah Islam Gender (SIG) : Menyingkap Perspektif Feminisme dalam Ranah Gerakan

  • Share
sig
Para Peserta Sekolah Islam Gender (SIG) PMII Komisariat Sunan Kalijaga Malang

Malang, (08/03) Pengurus Korps Pegerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) Komisariat Sunan Kalijaga Malang laksanakan sistem kaderisasi pertama KOPRI yakni Sekolah Islam dan Gender atau  biasa dikenal dengan SIG. Acara yang diselenggarakan bertepatan dengan International Women’s Day pada 8 Maret 2020 ini, diikuti oleh kurang lebih 60 peserta yang diantaranya juga ada yang berasal dari rayon Kebangkitan Unisla Lamongan dan komisariat PMII Gajayana Malang. Sekolah Islam kali ini bertempat di Aula SMA Surya Buana Malang dengan ketua pelaksana SIG yakni sahabati Syifa dari Rayon PMII Ibnu Nafis yang mengangkat tema tentang “Rekontruksi Ghiroh pergerakan Demi Adil Gender”. Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan Makhallul Qiyam oleh LSO Tarbiyah Islamiyah Komisariat Sunan Kalijaga yang dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, dan dibuka secara simbolis oleh KOPRI Cabang Kota Malang.

Menyesuaikan dengan kondisi saat ini tentang gerakan kesetaraan gender, seharusnya membutuhkan suatu rekontruksi yang  lebih baik kedepannya disertai dengan semangat yang sangat tinggi dari kader-kader PMII khususnya kader-kader putri selingkup Komisariat Sunan Kalijaga Malang. Salah satu hal yang harus diingat bahwa kebebasan yang diberikan kepada kaum perempuan bukan kebebasan tanpa batas aturan dan norma. Batas atau norma antara perempuan dan laki-laki pun sudah termuat dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits berlandaskan pada ajaran Ahlussunnah wa al-jamaah. Pemahaman keilmuan tentang gender saat ini butuh ditingkatkan kembali, mengingat pada perjuangan di dunia pergerakan tanpa memandang gender harus diketahui oleh seluruh kader PMII. Dengan demikian adil gender akan terwujud sesuai dengan harapan bersama. Prinsip adil gender harus senantiasa berpegang teguh pada prinsip-prinsip Aswaja yakni tawassuth (moderat), ta’adul (keadilan), tasamuh (toleransi) dan tawazun (seimbang). Segala macam permasalahan mengenai ketidakadilan gender masa kini harus disikapi secara arif dan bijaksana dengan merujuk pada landasan para kader PMII dalam bergerak yakni Al-Qur’an dan Al-Hadits sesuai ajaran Ahlusunnah wa al-jamaah.

Pelaksanaan SIG kali ini memuat beberapa materi diantaranya, “Stadium General” yang membahas mengenai tema yang diangkat serta motivasi awal untuk peserta SIG. Materi pertama disampaikan oleh sahabati Esti dan dimoderatori oleh sahabati Caca. Kemudian materi “Konsep Dasar Islam dan Hukum Islam Indonesia” disampaikan oleh pak Imamul Huda Al Sidiq, M.Sosio  yang dimoderatori oleh sahabati Nia, Kemudian materi selanjutnya mengenai “Gender, Sex dan Seksualitas antara Peran, Fungsi serta Kegunaannya” disampaikan oleh sahabat Suprapto S.Pd, M.Si yang dimoderatori oleh sahabati Ina. Materi keempat yakni tentang “Perempuan Perspektif Fiqih, Al-Qur’an dan Hadist” disampaikan oleh sahabati Surotus Tsaniyah S.Pd yang dimoderatori oleh sahabati Rifdah. Selanjutnya, materi “Ke-KOPRI-an” diisi oleh Sahabati Futri Yuliana S.Si yang dimoderatori oleh sahabati Ulfa , dan materi terakhir yakni “Strategi Pengembangan Diri dan Citra Diri Kader Putri” yang disampaikan oleh sahabati Elok M.Si dan dimoderatori oleh sahabati Resta.

Acara ditutup dengan forum FGD dari sahabati alumni Sekolah  Kader KOPRI (SKK), sebagai wujud dari follow-up pengamalan ilmu pasca SKK yang diterapkan dalam forum SIG kali ini. Diantaranya yakni sahabati Ina, Sahabati Choirun Nisah, Sahabati Resta, Sahabati Ulfa dan Sahabati Pipit. Kegiatan SIG diakhiri dengan merangkum keseluruhan dari materi. Salah satunya tentang perempuan dan laki-laki haruslah berjalan beriringan, saling mendukung dan saling berkoordinasi. Bahkan dalam berumah tangga istri diibaratkan sebagai pakaian suaminya begitu pula sebaliknya. Maka dari itu dibentuklah KOPRI sebagai badan otonom dari PMII yang mewadahi kader-kader putri PMII. Sempurnalah PMII dengan adanya KOPRI. (Sahabati Desy Nor.R R:A-maturidi).

Harapannya untuk saat ini KOPRI dapat menjadi poros kaderisasi kader-kader PMII khususnya kader putri selingkup Sunan Kalijaga Malang melalui pengembangan potensi serta intelektualitas kader-kader PMII kedepannya.

(By: Bidang Internal KOPRI Komisariat Sunan Kalijaga Malang)

  • Share
Exit mobile version