Malang – Pengurus Komisariat Sunan Kalijaga Kota Malang gelar Mapaba Raya di SMK Mahardika Karangploso.
Kegiatan dilaksanakan pada hari jumat-minggu (5-7 maret 2021) diikuti oleh calon anggota PMII dari lingkup komisariat Sunan Kalijaga. Acara dimulai hari jumat pukul 19.30 WIB.
Agenda pembukaan berlangsung diawali dengan pembukaan, menyanyikan lagu indonesia raya dan mars PMII, sambutan dari ketua pelaksana dan ketua komisariat, serta doa. Mapaba Raya diikuti oleh 32 peserta yang berasal dari 8 rayon di lingkup komisariat Sunan Kalijaga.
Masa penerimaan anggota baru (MAPABA) merupakan gerbang awal bagi calon anggota PMII untuk mengenal PMII lebih dalam. Tujuan Mapaba Raya PK PMII Sunan kalijaga kali ini adalah menumbuhkan rasa yakin dan rasa cinta terhadap PMII dengan menekankan pendalaman materi Ke PMII-an dan NDP. Dengan tujuan tersebut, diharapkan output dari mapaba kali ini dapat memunculkan anggota-anggota yang memiliki keyakinan dan pemahaman yang utuh terhadap PMII.
Tema MAPABA RAYA yang diangkat adalah ‘Sumpah Setia LIGA, membangun karakter bangsa. Tema ini diangkat selaras dengan tujuan yang telah dirumuskan, yaitu calon anggota memiliki keyakinan terhadap PMII terutama dalam komisariat Sunan Kalijaga.
Dalam sambutannya, Dewi selaku ketua pelaksana berterimakasih kepada seluruh panitia pelaksana yang telah mempersiapkan acara Mapaba Raya dengan baik. Dewi berharap, peserta Mapaba Raya dapat dengan khidmat mengikuti serangkaian kegiatan Mapaba raya.
Diky Wahyu Firmansyah selaku ketua komisariat Sunan Kalijaga berharap bahwa peserta dapat benar-benar mengenal PMII dengan mengikuti kegiatan Mapaba Raya.
”Banyak sekali tanggapan-tanggapan miring terkait PMII, entah ditujukan kepada organisasi ataupun kader PMII sendiri. Ketahuilah sahabat”, orang-orang yang seperti itu merupakan orang yang iri akan kemajuan PMII yang telah mengkader anggota barunya menjadi orang yang berguna baik di kampus maupun di masyarakat. Wajar saja, persaingan itu ada karena sama-sama bertujuan baik dan semuanya juga untuk kemajuan negara kita” tuturnya.
Pewarta : Khoirul Inayati